pusat benih ikan lele sangkuriang di Tangerang

Wednesday, July 18, 2018

Siklus hidup dan perkembangbiakan Rotifera



Identifikasi Rotifera perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan inokulasi. Rotifera merupakan salah satu jenis zooplankton yang hidup diperairan tawar didaerah tropis dan subtropis. Berdasarkan klasifikasinya Rotifera dapat dimasukkan kedalam :

Filum
:
Rotifera
Kelas
:
Monogononta
Ordo
:
Ploima
Famili
:
Brachionidae
Subfamili
:
Brachioninae
Genus
:
Brachionus
Spesies
:
Brachionus calyciflorus


Morfologi Rotifera dapat dilihat secara langsung dibawah mikroskop, ciri khasnya yang sangat mudah untuk dikenali adalah adanya corona atau semacam selaput yang dikelilingi cilia yang mencolok disekitar mulutnya. Lingkaran cilia dibagian anterior terdapat diatas pedestal yang terbagi dua yang disebut trocal disk. Gerakan membranela pada trochal disk seperti dua roda yang berputar.Trochal disk digunakan untuk berenang dan makan.


Tubuh Rotifera umumnya transparan, beberapa berwarna hijau, merah atau coklat yang disebabkan oleh warna makanan yang ada disekitar saluran pencernaannya. Tubuh terbagi atas tiga bagian yaitu bagian kepala yang pendek, badan yang besar dan kaki atau ekor. Bentuk tubuh agak panjang dan silindris. Pada kepala terdapat corona yang berguna sebagai alat untuk mengalirkan makanan, organ perasa atau peraba dan bukaan mulut.

Rongga badan berisi cairan tubuh dan terdapat beberapa organ tubuh, yaitu saluran pencernaan yang terdiri dari mastax dengan kelenjar ludah, oesophagus, lambung dengan kelenjar perut dan usus. Organ ekresi, organ genital meliputi germanium atau ovari dan vitellarium. Sejumlah otot-otot melingkar dan membujur yang meluas sampai ke kepala dan kaki. Kepala dan badan tidak jelas batasnya, kaki ramping dan ujung kaki mengecil, pada ujung kaki terdapat dua ruas semu atau lebih bahkan kadang-kadang tidak terlihat karena ditarik kedalam tubuh atau mengkerut dan adakalanya tidak. Kaki yang beruas semu mempunyai dua jari dan mengandung kelenjar kaki yang bermuara di ujung jari.

Badan Brachionus dilapisi kutikula yang membentuk lapisan agak tebal dan kaku yang disebut lorica. Ukuran lorica berbeda-beda untuk setiap spesies yang sama pada habitat berbeda. Rata-rata lebar lorica Brachionus calyciflorus bervariasi antara 124 – 300 mikron meter meter. Panjang tubuh berkisar antara 200 – 500 µm . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut:

 
  
Gambar Rotifera
 



  



 
Gambar Morfologi Brachionus plicatilis


Langkah selanjutnya setelah dapat mengidentifikasi jenis Rotifera yang akan ditebar kedalam media kultur adalah melakukan pemilihan terhadap bibit Rotifera. Pemilihan bibit Rotifera yang akan ditebar kedalam media kultur harus dilakukan dengan tepat. Bibit yang akan ditebar kedalam media kultur harus yang sudah dewasa. Rotifera dewasa berukuran 2,5 mm, anak pertama sebesar 0,8 mm dihasilkan secara parthenogenesis. Ukuran badan dan nilai kalori rotifer berdasarkan volume dan bobot dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel Ukuran badan dan nilai kalori rotifer (Brachionus sp)



Panjang


Lebar


Volume


Bobot


Nilai kalori















Rotifer
lorika
lorika
(ml)
(µg)
(10 -7 kkal)


(µm)


(µm)













































Betina
273
± 13

170

1,77

0,195

10,89
Jantan
113
± 3

92

0,29

0,031

1,75
Telur
128
± 1

105

0,90

0,096

5,50
Telur Kista
98 ± 4

77

0,30

0,033

1,85
















 

Perkembangbiakan Rotifera di dalam media kultur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secara aseksual (tidak kawin) yang disebut dengan Parthenogenesis terjadi dalam keadaan normal. Sifat yang khas pada rotifera adalah adanya dua tipe jenis betina yaitu betina miktik dan amiktik. Betina amiktik menghasilkan telur yang akan berkembang menjadi betina amiktik pula. Tetapi dalam keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan (tidak normal) seperti terjadi perubahan salinitas, suhu air dan kualitas pakan, maka telur betina amiktik tersebut dapat menetas menjadi betina miktik. Betina miktik ini akan menghasilkan telur yang akan berkembang menjadi jantan. Bila jantan dan betina miktik tersebut kawin, maka betina miktik akan menghasilkan telur dorman (dorman egg) dengan cangkang yang keras dan tebal yang tahan terhadap kondisi perairan yang jelek dan kekeringan, dan dapat menetas bila keadaan perairan telah normal kembali. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut:
 


 
Gambar Siklus hidup rotifera

Rotifera mempunyai umur hidup yang relatif singkat yaitu antara 4 – 19 hari. Menurut beberapa ahli 24 jam setelah menetas Brachionus muda telah menjadi dewasa dan dapat menghasilkan telur 2 sampai 3 butir. Hal ini telah diperkuat oleh peneliti bahwa jumlah telur yang dihasilkan oleh induk betina Brachionus calyciflorus yang dikultur secara khusus di laboratorium adalah rata-rata 3 – 6 butir. Sedangkan pengetahuan tentang jumlah telur yang dihasilkan oleh betina miktik masih sedikit sekali, tetapi diduga tidak jauh berbeda dari jumlah telur yang dihasilkan oleh betina amiktik.

Setelah dapat membedakan antara individu Rotifera yang telur, anak, remaja dan dewasa maka selanjutnya adalah memilih individu yang dewasa sebagai calon bibit yang akan ditebarkan kedalam media kultur. Jumlah bibit yang akan ditebarkan kedalam media kultur sangat bergantung kepada volume media kultur . Padat penebaran bibit yang akan diinokulasi kedalam media kultur biasanya adalah 20 – 25 individu perliter.

Referensi: Buku Ajar Produksi Pakan Alami. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud. 2013



No comments:

Post a Comment

Kontak

Hei Hubungi Kami di 081386423223 (Asep Ibrohim)

Anda Pengunjung Ke

lokasi kami