pusat benih ikan lele sangkuriang di Tangerang

Wednesday, September 9, 2020

Cara Menaikkan dan Menurunkan Nilai pH menggunakan Daun Ketapang

Lele adalah salah satu hewan  bernilai ekonomis, sehingga banyak peternakikan yang memilih lele sebagai objek peternakannya. Salah satu kendala yangdihadapi peternak lele adalah pengaturan waktu makan dan penjagaan kualitas air. Hal ini menyebabkan peternak harus selalu waspada agar kualitas dan berat lele hasilpeternakannya terus terjaga. 


Air untuk budi daya lele bisaberasal dari berbagai sumber seperti sungai, saluran irigasi, danau, kolam, dan sumur bor/gali. Bahkan, air hujan pun bisa digunakan, tetapi perlu diberi perlakuan khusus sebelum digunaka karena kadar asamnya yang tinggi da suhunya yang dingin. Air tersebut tidak boleh tercemar oleh limbah seperti oli, minyak, bahan kimia, logam berat, atau limbah lain yang membahayakan kehidupan lele. Persyaratan air yang berkualitas bai yaitu warnanya bening, tidak berbau, tidak tercemar, pH antara 5,5-7,5, kandungan zat besinya rendah, dan tidak mengandung merkuri.


Dalam budidaya lele, kestabilan pH air adalah kunci utama sebagai parameter budidaya lele dikatakan baik. Pada budidaya lele kita harus menjaga level pH pada kolam di kisaran 5,5-7,5. Oleh karena itu pH air untuk kolam ikan lele yang baik berada di level air netral. Air dalam kondisi netral berada di level pH 6 atau 7, artinya jika kondisi air dibawah 6 diartikan asam sedangkan level ph diatas 7 dikatakan basa. Jamur dan bakteri akan berkembang biak pada kondisi asam. Lele memiliki tingkat toleransi pH di kisaran pH 5,5-7,5, yang artinya lele lebih toleran di kondisi air basa ketimbang asam, kondisi air ideal pada lele di level 5,5- 7,5. Jika kondisi air mengalami penurunan pH yang perlu kita lakukan adalah menaikan pH itu sendiri.


Cara Menaikkan dan Menurunkan Nilai pH



Nah, jika air pada tambak atau kolam anda mengalami hal tersebut, anda bisa mencoba cara di bawah ini


Menaikkan pH


Untuk pH di bawah 6,5 atau bersifat asam anda dapat mengatasinya dengan cara alami yaitu dengan memberikan saringan yang terdiri dari pecahan koral dan pecahan kulit kerang dicampur dengan potongan batu kapur pada saluran aerasi kolam.


Selain itu, anda juga dapat menggunakan batu kapur pada dasar kolam. Gunakan batu kapur yang masih berbentuk bongkahan, hal ini karena bongkahan batu kapur tidak mudah menyusut dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.


Selain batu kapur, anda juga dapat menggunakan batu karang pantai. penggunaannya juga serupa dengan penggunaan batu kapur, anda hanya cukup merendamnya di dasar kolam. Semakin banyak batu yang digunakan, maka proses kenaikan pH akan semakin cepat.


Menurunkan pH


Jika air kolam dalam kondisi basa atau nilai pH tinggi, maka anda dapat menggunakan daun ketapang untuk menurunkannya. Caranya adalah dengan merendam daun ketapang di dasar air selama beberapa hari. Sebelum merendam daun ketapang, terlebih dahulu rebus daun ketapang guna menghilangkan zat tanin yang terkandung, karena zat tanin dapat menimbulkan warna kuning pada air.





referensi 

Hermansyah,  Elang Derdian, F. Trias Pontia W. RANCANG BANGUN PENGENDALI pH AIR UNTUK PEMBUDIDAYAANIKAN LELE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 (https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jteuntan/article/view/21894/17595)


Audri Rianto. Cara Menaikkan dan Menurunkan pH Air Kolam. (https://www.isw.co.id/post/2018/11/21/cara-menaikkan-dan-menurunkan-ph-air-kolam)

No comments:

Post a Comment

Kontak

Hei Hubungi Kami di 081386423223 (Asep Ibrohim)

Anda Pengunjung Ke

lokasi kami