pusat benih ikan lele sangkuriang di Tangerang

Friday, November 16, 2018

MEDIA BUDIDAYA IKAN


Media budidaya ikan merupakan suatu tempat hidup bagi ikan untuk tumbuh dan berkembang yaitu air. Air yang dapat digunakan sebagai budidaya ikan harus mempunyai standar kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan hidup ikan. Air yang dapat digunakan sebagai media hidup ikan harus dipelajari agar ikan sebagai organisme air dapat dibudidayakan sesuai kebutuhan manusia sebagai sumber bahan pangan yang bergizi dan relatif harganya murah. Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik untuk hewan dan tumbuhan tingkat rendah yaitu plankton sebagai indikator paling mudah bahwa air tersebut dapat digunakan untuk budidaya ikan. Hal ini dikarenakan organisme ini merupakan produsen primer sebagai pendukung kesuburan perairan. Oleh karena itu kondisi perairan/ air harus mampu menyiapkan kondisi yang baik, terutama untuk tumbuhan tingkat rendah (Fitoplankton) dalam proses asimilasi sebagai sumber makanan hewan terutama ikan.

Secara umum air sebagai lingkungan hidup mempunyai sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi. Agar dapat melakukan pengelolaan kualitas air dalam budidaya ikan maka harus dipahami ketiga parameter kualitas air yang sangat menentukan keberhasilan suatu budidaya ikan. Dalam artikel selanjutnya akan dibahas tentang kuantitas air dalam hal ini sumber air yang dapat digunakan untuk kegiatan budidaya, parameter kualitas air yang akan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha budidaya ikan dan bagaimana cara melakukan pengukuran terhadap parameter kualitas air tersebut agar dapat selalu dipantau perubahan kualitas air dalam wadah budidaya ikan.



3.1. Sumber air

Sumber air yang dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan ada beberapa macam. Berdasarkan asalnya sumber air yang dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu air permukaan dan air tanah. Air permukaan yaitu air hujan yang mengalami limpasan/ berakumulasi sementara ditempat-tempat rendah misalnya : air sungai, waduk, danau dan rawa. Selain itu air permukaan dapat juga didefenisikan sebagai air yang berada disungai, danau, waduk, rawa dan badan air lainnya yang tidak mengalami infiltrasi kedalam. Sumber air permukaan tersebut sudah banyak dipergunakan untuk kegiatan budidaya ikan. Sedangkan air tanah yaitu air hujan yang mengendap atau air yang berada dibawah permukaan tanah. Air tanah yang saat ini digunakan untuk kegiatan budidaya dapat diperoleh melalui cara pengeboran air tanah dengan kedalaman tertentu sampai diperoleh titik sumber air yang akan keluar dan dapat dipergunakan untuk kegiatan budidaya.

Air tanah memiliki kelebihan airnya bersih, kekurangannya air tanah mempunyai kandungan oksigen yang rendah, kadar karbondioksida yang tinggi dan kandungan besi yang relatif tinggi. Solusinya dengan menggunakan aerator/kincir air /blower pada air pemeliharaan dan yang utama air tanah tersebut harus diinapkan minimal semalam (12 jam) untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut, selain itu jika air tanah mengalami kontak dengan udara akan mengalami proses oksigenasi sehingga ion feri(besi) yang terdapat pada air tanah akan segera mengalami pengendapan dan akan membentuk warna kemerahan pada air. Air tanah mempunyai kandungan oksigen yang rendah karena air ini pergerakannya didalam tanah sangat lambat dan sangat dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah dan pengisian kembali air. Jika sumber air tanah ini dieksploitasi secara besar-besaran maka jumlah air tanah akan semakin berkurang. Air tanah berdasarkan kandungan salinitasnya merupakan air tawar yang akan dipergunakan untuk budidaya ikan air tawar. Saat ini dibeberapa kota besar yang telah banyak sekali terjadi pengeboran air tanah secara besar -besaran maka kadar salinitas dari air tanah ini mengalami perubahan karena telah tercemar dengan air laut. Oleh karena itu sumber air yang biasa digunakan di kota besar adalah air yang berasal dari PAM. Air PAM ini berasal dari sumber air permukaan dan mengalami proses tertentu sampai diperoleh kualitas air sesuai baku mutu yang diinginkan. Sumber air tersebut dapat dipergunakan untuk budidaya ikan air tawar karena memiliki kandungan oksigen yang cukup dan pH yang stabil.

Kekurangan air PAM ini biasanya mengandung klorin/kaporit yang cukup tinggi dan solusinya sama seperti pada air tanah cukup dilakukan pengendapan air pada wadah terpisah minimal semalam yaitu 12 jam.

Air permukaan yang dapat digunakan untuk kegiatan budidaya ikan berdasarkan kadar garamnya (salinitas) dibagi menjadi tiga yaitu air tawar, air payau dan air laut. Air tawar adalah air yang memiliki kadar garam (salinitas) antara 0 – 5 ppt. Air payau adalah air yang memiliki kadar garam (salinitas) antara 6 – 29 ppt. Air laut adalah air yang memiliki kadar garam (salinitas) antara 30 – 35 ppt. Ketiga air ini dapat dipergunakan untuk kegiatan budidaya ikan, pada air tawar dipergunakan untuk membudi-dayakan ikan air tawar, pada air payau dipergunakan untuk membudidayakan ikan air payau dan air laut untuk membudidayakan ikan air laut. Air permukaan ini dapat diklasifikasikan berdasarkan lamanya terakumulasi dalam suatu tempat dibagi menjadi dua yaitu perairan tergenang (Lentik) antara lain adalah danau, waduk dan situ , yang kedua adalah perairan mengalir (Lotik) antara lain adalah sungai, saluran irigasi, air laut.

Air yang berasal dari danau, waduk dan situ merupakan sumber air tawar yang banyak digunakan oleh kegiatan budidaya ikan dengan metode budidaya di perairan umum yaitu karamba jaring apung. Pada perairan tergenang yang perlu diperhatikan adalah terjadinya stratifikasi secara vertikal yang diakibatkan oleh perbedaan intensitas cahaya dan perbedaan suhu secara vertikal pada kolom air. Air yang digunakan untuk kegiatan budidaya ikan yang berasal dari air mengalir dan banyak dipergunakan oleh masyarakat adalah air sungai untuk budidaya ikan air tawar dan air laut untuk budidaya ikan air laut. Air sungai merupakan sumber air yang murah dan tidak memerlukan biaya tetapi sumber air ini memiliki kandungan lumpur yang cukup tinggi, sehingga dalam pemakaiannya sebaiknya dimasukkan terlebih dahulu pada bak pengendapan. Keuntungan sumber air ini adalah mempunyai kandungan oksigen yang cukup tinggi.

Pemilihan dari berbagai macam sumber air tersebut sangat bergantung kepada lokasi dimana budidaya ikan tawar akan dilakukan , kuantitas dan kualitas air yang terdapat pada sumber air tersebut. Walaupun sumber air tersebut berasal dari alam harus diperhatikan juga tentang kontinuitas ketersediaan air tersebut untuk kegiatan budidaya. Pada kegiatan budidaya ikan jumlah air yang dibutuhkan tidak sedikit harus tersedia secara terus menerus. Jumlah air yang diperlukan untuk mengairi wadah budidaya ikan harus cukup dan tersedia sepanjang tahun karena dengan melakukan budidaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Untuk mengetahui kebutuhan air pada wadah budidaya ikan dapat dilakukan perhitungan jumlah persediaan air sumber. Salah satu cara untuk mengetahui jumlah air yang diperlukan pada kegiatan budidaya adalah dengan mengetahui jumlah air pada saluran sepanjang tahun. Jumlah air yang dapat dipergunakan untuk kegiatan budidaya dapat diketahui dengan mengukur debit air saluran. Debit air saluran merupakan jumlah air yang mengalir dalam saluran yang dinyatakan dengan ukuran liter perdetik. Debit air saluran dapat diukur dengan cara langsung maupun secara tidak langsung. Pengukuran debit air secara langsung dilakukan dengan menggunakan sekat ukur. Sedangkan pengukuran debit air secara tidak langsung dilakukan dengan cara menentukan rata-rata luas penampang basah saluran dikalikan dengan kecepatan aliran air rata-rata. Pengukuran secara tidak langsung inilah yang banyak digunakan oleh para pembudidaya ikan dilapangan karena relatif mudah dilakukan.

Rerensi;
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 1 untuk SMK . Jakarta: Direktorat Pembinaan Skolah Menengah Kejuruan Kemendikbud

No comments:

Post a Comment

Kontak

Hei Hubungi Kami di 081386423223 (Asep Ibrohim)

Anda Pengunjung Ke

lokasi kami