pusat benih ikan lele sangkuriang di Tangerang

Monday, August 20, 2018

Siklus hidup dan perkembangbiakan benthos



Jenis benthos yang sudah dapat dibudidayakan secara massal dan dipergunakan sebagai pakan alami ikan hias dan ikan konsumsi air tawar adalah Tubifex dan larva Chironomus. Oleh karena itu dalam buku teks ini akan dibahas tentang kedua jenis pakan alami tersebut.

Siklus hidup dan perkembangbiakanTubifex

Identifikasi Tubifex perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan inokulasi. Tubifex merupakan salah satu jenis benthos yang hidup didasar perairan tawar didaerah tropis dan subtropis. Berdasarkan klasifikasinya Tubifex sp dapat dimasukkan kedalam :

Filum :Annelida

Kelas  :Oligochaeta
Ordo : Haplotaxida

Famili : Tubificidae

Genus : Tubifex

Spesies: Tubifex sp.


Morfologi Tubifex dapat dilihat secara langsung dibawah mikroskop, ciri khasnya yang sangat mudah untuk dikenali adalah tubuhnya berwarna merah kecoklatan karena banyak mengandung haemoglobin. Tubuh terdiri dari beberapa segmen berkisar antara 30 – 60 segmen. Pada setiap segmen di bagian punggung dan perut akan keluar seta dan ujungnya bercabang dua tanpa rambut. Bentuk tubuh agak panjang dan silindris mempunyai dinding yang tebal terdiri dari dua lapis otot yang membujur dan melingkar sepanjang tubuhnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar.



Gambar. Tubifex sp


Langkah selanjutnya setelah dapat mengidentifikasi jenis Tubifex yang akan ditebar kedalam media kultur adalah melakukan pemilihan terhadap bibit Tubifex. Pemilihan bibit Tubifex yang akan ditebar kedalam media kultur harusdilakukan dengan tepat. Bibit yang akan ditebar kedalam media kultur harus yang sudah dewasa. Tubifex dewasa berukuran 30 mm, anak pertama sebesar 0,8 mm dihasilkan secara hermaprodit.

Perkembangbiakan Tubifex di dalam media kultur dapat dilakukan dengan cara asexual yaitu pemutusan ruas tubuh dan pembuahan sendiri (Hermaphrodit). Telur cacing rambut dihasilkan didalam kokon yaitu suatu bangunan yang berbentuk bulat telur, panjang 1,0 mm dan garis tengahnya 0,7 mm. Kokon ini dibentuk oleh kelenjar epidermis dari salah satu segmen tubuhnya yang disebut klitelum. Telur yang terdapat didalam kokon ini akan mengalami proses metamorfosis dan akan mengalami pembelahan sel seperti pada umumnya perkembangbiakan embrio didalam telur yang dimulai dari stadia morula, blastula dan gastrula. Telur yang terdapat didalam kokon ini akan menetas menjadi embrio yang sama persis dengan induknya hanya ukurannya lebih kecil. Proses perkembangbiakan embrio didalam kokon ini biasanya berlangsung selama 10 – 12 hari jika suhu didalam media pemeliharaan berkisar antara 24 – 25 oC.

Induk Tubifex yang dapat menghasilkan kokon dan mengeluarkan telur yang menetas menjadi tubifex mempunyai usia sekitar 40 – 45 hari. Jumlah telur dalam setiap kokon berkisar antara 4 – 5 butir. Waktu yang dibutuhkan untuk proses perkembangbiakan telur didalam kokon sampai menetas menjadi embrio tubifex membutuhkan waktu sekitar 10 – 12 hari. Jadi daur hidup cacing rambut dari telur , menetas dan menjadi dewasa serta mengeluarkan kokon dibutuhkan waktu sekitar 50 – 57 hari. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut: 



Gambar. Daur hidup Tubifex (Tubifex sp)


Setelah dapat membedakan antara individu Tubifex yang bertelur, anak, remaja dan dewasa maka selanjutnya adalah memilih individu yang dewasa sebagai calon bibit yang akan ditebarkan kedalam media kultur. Jumlah bibit yang akan ditebarkan kedalam media kultur sangat bergantung kepada volume media kultur .

Siklus hidup dan perkembangbiakan Larva Chironomus

Larva Chironomus atau biasa disebut juga cacing darah karena warna tubuhnya merah seperti darah saat ini banyak dibudidayakan sebagai pakan alami. Dalam melakukan kultur cacing darah ini biasanya dilakukan bersamaan dengan melakukan kultur Moina sp.Hasil analisa menunjukkan bahwa cacing darah mengandung 9,3% bahan kering yang terdiri dari 62,5% protein, 10,4% lemak dan 11,6% abu dengan 15,4% bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN). Kandungan protein larva Chironomus yang sangat tinggi mencapai 60% yang dapat dicerna langsung oleh ikan, serta lemak 10% inilah yang mendukung kecepatan pertumbuhan ikan. Selain itu juga larva chironomus mengandung pigmen karoten berupa astaxanthin yang mencerahkan warna pada ikan.

Proses perkembangbiakan larva Chironomus diawali dengan pemijahan atau perkawinan antara lalat jantan dan lalat betina.Setelah proses pemijahan, induk betina akan meletakkan massa telurnya di permukaan air yang akan tenggelam ke dasar perairan dan kemudian menetas menjadi larva. Siklus hidup dari telur hingga mencapai dewasa biasanya memakan waktu kurang dari satu minggu atau bahkan lebih dari setahun tergantung jenis spesies dan musim. Biasanya perkembangbiakan larva Chironomus dari telur menjadi imago membutuhkan waktu kurang lebih 7-8 hari dan mengalami beberapa kali fase atau tahapan.

Induk Chironomus meletakkan telurnya di tempat yang mengeluarkan aroma khas dari poses pembusukan bahan organik. Telur Chironomus ini selalu ditemukan pada pagi hari, sehingga dimungkinkan induk meletakkan massa telurnya pada malam hari. Massa telur Chironomus berisi 100 sampai 2000 butir telur dan akan menetas dalam waktu 24 sampai 36 jam.Setelah telur menetas akan keluar larva yang berbentuk memanjang seperti belatung. Berukuran 1 – 100 mm. kepala tersusun atas sklerotin, thorax tidak memiliki pasang kaki, tidak memiliki bakal sayap, abdomen 8 – 10 ruas.

Larva Chironomus mempunyai habitat akuatik dan bersifat saprofog atau dentrivor, ada beberapa jenis yang hidup dan membuat suatu tempat berbentuk tabung yang biasa ditemukan di dasar kolam atau bak air. Imago sebagian besar bersifat nocturnal, banyak ditemukan di sekitar cahaya. Larva akan hidup hingga 1 – 2 minggu yang kemudian akan berubah menjadi pupa. Sebelum masa inilah larva chironomus atau dikenal juga sebagai cacing darah biasa dipanen sebagai pakan alami ikan. Setelah beberapa hari menjadi pupa, Chironomus akan keluar dari pupanya menjadi Chironomus dewasa yang berupa nyamuk pemakan nectar. Chironomus dewasa sendiri hanya bertahan hidup sekitar 2 – 3 hari.


Referensi: Buku Ajar Produksi Pakan Alami. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud. 2013

No comments:

Post a Comment

Kontak

Hei Hubungi Kami di 081386423223 (Asep Ibrohim)

Anda Pengunjung Ke

lokasi kami