Daphnia sp merupakan pakan alami yang berasal dari perairan tawar yang banyak dibudidayakan secara massal untuk benih ikan konsumsi dan ikan hias air tawar. Jenis pakan alami ini mempunyai keunggulan diantaranya adalah: mudah dicerna oleh benih ikan karena mengandung enzim pencernaan, kandungan asam amino essensial dan asam lemak essensial.
Daphnia sp hampir mirip dengan Artemia sp, sehingga nilai nutrisinya tinggi dan pemberian pakan alami dalam proses budidaya tidak menyebabkan penurunan kualitas air. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel.
Tabel. Komposisi asam amino essensial Daphnia sp dan Artemia salina (g/100 g bobot kering)
Asam Amino
|
Daphnia sp
|
Artemia salina
|
Fenilalanin
|
2,36
|
3,20
|
Leucin
|
4,22
|
6,10
|
Isoleucin
|
2,59
|
2,60
|
Metionin
|
1,31
|
0,90
|
Valin
|
3,23
|
3,30
|
Threonin
|
2,05
|
1,70
|
Arginin
|
7,88
|
5,00
|
Histidin
|
0,91
|
1,30
|
Lisin
|
2,52
|
6,10
|
Triptopan
|
nd
|
1,00
|
Keterangan:
| ||
nd: tidak terdeteksi
|
Dalam pembenihan ikan konsumsi dan ikan hias yang intensif dibutuhkan jumlah pakan alami yang cukup banyak dan harus ada ketersedian pakan alami tersebut secara kontinu. Oleh karena itu pakan alami yang digunakan sebagai sumber makanan ikan tersebut harus ada setiap saat. Jenis pakan alami Daphnia ketersediaannya dapat dilakukan dengan cara membudidayakan Daphnia secara massal. Budidaya Daphnia secara massal dapat dilakukan dengan menggunakan wadah budidaya yaitu bak atau kolamtanah. Berdasarkan pengalaman untuk membudidayakan Daphnia secara massal maka wadah yang sangat tepat adalah kolam yang mempunyai permukaan tanah dasarnya. Hal ini dikarenakan Daphnia sebagai zooplankton akan sangat membutuhkan pakan yang berasal dari phytoplankton atau mikroorganisme yang berasal dari proses dekomposer di dalam kolam tersebut.
Daphnia dapat dibudidayakan secara kontinu untuk memenuhi kebutuhan benih ikan akan pakan alami yang sangat baik untuk pertumbuhan larva dan benih yang kita pelihara. Dalam membudidayakan Daphnia ada beberapa tahapan yang harus disiapkan yaitu :
1. Menyiapkan wadah dan media budidaya
2. Menginokulasi induk Daphnia
3. Memberikan pemupukan susulan
Persiapan wadah dan media Daphnia sp
Wadah yang dapat digunakan untuk membudidayakan Daphnia ada beberapa macam anatara lain adalah : bak semen, bak fiber, kolam atau akuarium. Pemilihan wadah budidaya ini sangat bergantung kepada skala produksi budidaya Daphnia. Wadah budidaya Daphnia ini sebaiknya ditempatkan diruang terbuka didalam wadah budidaya. Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup diair tawar yang mendiami kolam-kolam, sawah dan perairan umumnya yang banyak mengandung bahan organik. Sebagai organisme air, Daphnia dapat hidup di perairan yang berkualitas baik. Beberapa faktor ekologi perairan yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan Daphnia antara lain adalah suhu, oksigen terlarut dan pH.
Cara membudidayakan Daphnia dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan pada wadah budidaya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton didalam wadah budidaya yang digunakan oleh Daphnia sebagai makanannya agar tumbuh dan berkembangbiak. Oleh karena itu dalam membudidayakan Daphnia sebaiknya wadah budidayanya diletakkan di ruang terbuka yang mendapat sinar matahari yang cukup dan sangat dibutuhkan untuk proses fotosintesa phytoplankton.
Kedalaman air pada wadah budidaya Daphnia sebaiknya lebih dari 60 cm, agar Daphnia bisa terhindar dari intensitas cahaya matahari yang tinggi pada siang hari. Biasanya pada siang hari Daphnia akan berenang ke dasar wadah untuk menghindari intensitas cahaya dan suhu yang tinggi. Sebaliknya tingginya intensitas cahaya matahari akan merangsang phytoplankton untuk tumbuh cepat. Untuk menghindari meluapnya air pada saat hujan, sebaiknya wadah budidaya Daphnia diberi naungan dengan atap yang terbuat dari plastik/fiber yang transparan. Daphnia merupakan salah satu hewan yang sangat sensitif terhadap kontaminasi bahan kimia. Sebagai contoh apabila wadah budidayanya baru dibuat maka wadah tersebut harus direndam/dibilas dengan air sampai wadah tersebut tidak berbau. Untuk budidaya dahnia, air yang digunakan sebaiknya memiliki kesadahan 250 mg/liter CO3 dan pH air dipertahankan sekitar 7 – 8 dengan cara dilakukan pengapuran didalam wadah budidaya dengan kapur pertanian. Selain itu sebaiknya didalam wadah budidaya Daphnia juga diberi aerator yang berfungsi untuk menghasilkan oksigen didalam wadah budidaya agar nilai oksigen terlarut diwadah tersebut diatas 3,5 ppm dan kadar amonia kurang dari 0,2 mg/liter. Jika wadah budidaya Daphnia terletak diluar ruangan terpapar langsung dengan sinar matahari pengguaan aerator tidak diperlukan, karena oksigen terlarut di dalam wadah budidaya sudah tercukupi dari hasil difusi.
Dari beberapa parameter kualitas air yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui bahwa Daphnia memerlukan kualitas air yang prima untuk media hidupnya. Sama halnya dengan ikan, oksigen sangat diperlukan oleh Daphnia untuk mendukung kehidupannya,sedangkan amonia bersifat racun yang dapat mengakibatkan kematian. Untuk mempertahankan kondisi air selama masa budidaya agar tetap prima, maka air harus diaerasi secara kontinyu serta dilakukan pergantian air. Pergantian air pada media budidaya Daphnia dapat dilakukan dengan cara penyiponan, yaitu air didalam wadah budidaya dibuang dengan cara menggunakan selang. Pergantian air ini sangat bergantung kepada kebutuhan Daphnia didalam media budidaya.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar.
Gambar . Kolam Budidaya Daphnia sp secara massal
Untuk menumbuhkan media tumbuh budidaya Daphnia secara massal diperlukan pupuk. Pupuk yang terdapat dialam ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan, sisa tanaman, limbah rumah tangga. Sedangkan pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan kimia dasar yang dibuat secara pabrikasi atau yang berasal dari hasil tambang, seperti Nitrat, Fosfat (Duperfosfat/DS, Triple Superfosfat/TSP,Superphosphat 36, Fused Magnesium Phospate/FMP), Silikat, natrium, Nitrogen (Urea, Zwavelzure Amoniak/ZA,Amonium Nitrat, Amonium Sulfanitrat) dan lain-lain.
Jenis pupuk yang dapat digunakan sebagai sumber unsur hara pada media kultur pakan alami Daphnia adalah pupuk organik dan anorganik. Pemilihan antara kedua jenis pupuk tersebut sangat bergantung kepada ketersediaan pupuk tersebut dilokasi budidaya, dan kedua jenis pupuk tersebut dapat digunakan sebagai sumber unsur hara.Jenis pupuk organik yang biasa digunakan adalah pupuk kandang, pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari campuran antara kotoran hewan dengan sisa makanan dan alas tidur hewan.
Pupuk kandang yang akan dipergunakan sebagai pupuk dalam media kultur pakan alami adalah pupuk kandang yang telah kering. Mengapa pupuk kandang yang digunakan harus yang kering ? Pupuk kandang yang telah kering sudah mengalami proses pembusukan secara sempurna sehingga secara fisik seperti warna, rupa, tekstur, bau dan kadar airnya tidak seperti bahan aslinya.Pupuk kandang ini jenisnya ada beberapa macam antara lain adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, kelinci, ayam dan kuda. Dari berbagai jenis kotoran hewan tersebut yang biasa digunakan adalah kotoran ayam. Kotoran ayam yang telah kering ini digunakan dengan dosis yang telah ditentukan.
Jenis pupuk anorganik juga bisa digunakan sebagai sumber unsur hara pada media kultur Daphnia jika pupuk kandang tidak terdapat dilokasi tersebut. Jenis pupuk anorganik yang biasa digunakan adalah pupuk yang mengandung unsur Nitrogen, Phosphat dan Kalium. Pupuk anorganik yang banyak mengandung unsur nitrogen dan banyak dijual dipasaran adalah Urea, Zwavelzure Ammoniak (ZA), sedangkan unsur Phosphat adalah Triple Superphosphat (TSP). Untuk lebih mudahnya saat ini juga sudah dijual pupuk majemuk yang mengandung unsur Nitrogen, Phosphate dan Kalium (NPK).
Pupuk yang dimasukkan ke dalam media kultur pakan alami Daphnia ini berfungsi untuk menumbuhkan bakteri, fungi, detritus dan beragam phytoplankton sebagai makanan utama Daphnia. Dengan tumbuhnya pakan Daphnia didalam media kultur maka pakan alami yang akan dipelihara didalam wadah budidaya tersebut akan tumbuh dan berkembang.
Berapakah dosis pupuk yang harus ditebarkan ke dalam media kultur pakan alami Daphnia ? Berdasarkan pengalaman beberapa pembudidaya dosis yang digunakan untuk pupuk kandang adalah 1500 gram/m3 , atau 1,5 gram/liter. Tetapi dosis pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam kering berdasarkan hasil penelitian dan memberikan pertumbuhan populasi Daphnia yang optimal adalah 450g/1000 liter media kultur atau 0,45 gram/liter.
Dosis yang digunakan untuk pupuk anorganik harus dihitung berdasarkan kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan. Beberapa pembudidaya ada yang menggunakan pupuk nitrat dan phosphat sebagai unsur hara yang dimasukkan ke dalam media kultur pakan alami. Dosis yang digunakan dihitung berdasarkan kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk anorganik, misalnya pupuk yang akan digunakan adalah urea dan ZA. Kadar unsur N dalam urea adalah 46%, artinya dalam setiap 100 kg urea mengandung unsur N sebanyak 46 kg. Untuk ZA kadar N nya 21% , artinya kadar N dalam pupuk ZA adalah 21 kg. Sedangkan pupuk kandang yang baik mengandung unsur N sebanyak1,5–2%. Oleh karena dalam menghitung jumlah pupuk anorganik yang dibutuhkan dalam media kultur pakan alami dilakukan perhitungan matematis. Misalnya kebutuhan urea adalah V1N1 = V2N2, 2X1,5=VX46, maka kebutuhan urea adalah 3 : 46 = 0,065 kg.
Pupuk yang telah ditentukan akan digunakan sebagai sumber unsur hara dalam media kultur pakan alami selanjutnya dihitung dan ditimbang sesuai dengan dosis yang dibutuhkan. Penimbangan dilakukan setelah wadah budidaya disiapkan. Kemudian pupuk tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik atau karung plastik diikat dan di lubangi dengan menggunakan paku atau gunting agar pupuk tersebut dapat mudah larut didalam media kultur pakan alami Daphnia. Pupuk tersebut akan berproses didalam media dan akan tumbuh mikroorganisme sebagai makanan utama dari Daphnia. Waktu yang dibutuhkan oleh proses dekomposisi pupuk didalam media kultur pakan alami Daphnia ini berkisar antara 7 – 14 hari. Setelah itu baru bisa dilakukan penebaran bibit Daphniake dalam media kultur.
Langkah kerja dalam menyiapkan media budidaya Daphnia adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum menyiapkan media kultur pakan alami Daphnia.
2. Tentukan jenis pupuk yang akan digunakan sebagai unsur hara dalam pembuatan media kultur berdasarkan identifikasi jenis-jenis pupuk berdasarkan fungsi dan kegunaan!
3. Hitunglah dosis pupuk yang telah ditentukan pada point 2 berdasarkan kebutuhan unsur hara yang diinginkan dalam pembuatan media kultur !
4. Lakukan penimbangan dengan tepat berdasarkan perhitungan dosis pupuk pada point 3.
5. Masukkanlah pupuk yang telah ditimbang ke dalam kantong/ karung plastik dan ikatlah dengan karet .
6. Lubangilah kantong/karung plastik tersebut dengan paku atau gunting untuk memudahkan pelarutan pupuk didalam media kultur !
7. Masukkanlah kantong/karung plastik ke dalam wadah budidaya dan letakkan ke dalam media kultur sampai posisi karung/kantong plastik tersebut terendam didalamnya.
8. Ikatlah dengan menggunakan tali rafia agar posisinya aman tidak terlepas.
9. Biarkan selama 7 -14 hari agar media kultur tersebut siap untuk ditebari bibit Daphnia.
Inokulasi Bibit Daphnia sp
Inokulasi Daphnia dapat dilakukan dengan memakai siste maupun induk Daphnia (Daphnia dewasa). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8.Padat tebar Daphnia awal pada umumnya antara 20 – 100 individu perliter media. Inokulan bisa diperoleh dari hasil budidaya di petani, Balai Benih Air Tawar, Balai Budidaya ataupun Lembaga Penelitian serta diperairan. Keberadaan Daphnia diperairan dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu untuk menghitung kepadatan Daphnia pada saat inokulasi maupun masa budidaya, dapat dilakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Daphniadiambil dari dalam wadah, yang telah diaerasi agak besar sehingga Daphnia merata berada di seluruh kolom air, dengan memakai gelas piala volume 100 ml. Daphniadan air di dalam gelas piala selanjutnya dituangkan secara perlahan-lahan sambil dihitung jumlah Daphnia yang keluar bersama air.
Apabila jumlah Daphnia yang ada sangat banyak, maka dari gelas piala 100 ml dapat diencerkan, caranya adalah dengan menuangkan ke dalam gelas piala 1000 ml dan ditambah air hingga volumenya 1000 ml.Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak 100 ml. Daphniayang ada dihitung seperti cara diatas, lalu kepadatan di dalam wadah budidaya dapat diketahui dengan cara mengalikan 10 kali jumlah didalam gelas 100 ml. Sebagai contoh, apabila di dalam gelas piala 100 ml terdapat 200 ekor Daphnia, maka kepadatan Daphnia diwadah budidaya adalah 10 X 200 ekor = 2000 individu per 100ml.
Gambar. Daphnia dewasa terlihat dibawah mikroskop (kiri) dan
terlihat kasat mata dalam gelas (kanan)
Daphnia yang dibudidayakan bisa juga berasal dari perairan umum atau kolam, dan biasanya terbawa dalam aliran air dalam bentuk siste atau induk dewasa. Oleh karena itu dalam proses budidaya Daphnia dilakukan pemupukan didalam wadah budidaya yang bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton. Kepadatan phytoplankton yang dibutuhkan untuk budidaya Daphnia adalah 105 - 106 sel/ml media budidaya. Pemupukan wadah budidaya ini dilakukan dengan cara mencampur 2,4 gram kotoran ayam di dalam 1 liter air media budidaya.
Pemeliharaan Daphnia
Daphnia yang dipelihara dalam media kultur yang tepat akan mengalami pertumbuhan yang cepat. Secara biologis Daphnia akan tumbuh dewasa pada umur empat hari, jika pada saat inokulasi yang ditebarkan adalah bibit Daphnia yang dewasa maka dalam waktu dua hari bibit Daphnia tersebut sudah mulai beranak, karena periode maturasi Daphniapada media yang mempunyai suhu 25 oC adalah dua hari. Jumlah anak yang dikeluarkan dari satu induk bibit Daphnia adalah sebanyak 29 – 30 ekor, yang dikeluarkan dengan selang waktu dua hari. Daur hidup Daphnia adalah 28 – 33 hari dan Daphnia menjadi dewasa hanya dalam waktu empat hari, sehingga bisa diperhitungkan prediksi populasi Daphnia didalam media kultur.
Berdasarkan siklus hidup Daphnia maka kita dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pemanenan sesuai dengan kebutuhan larva atau benih ikan yang akan mengkonsumsi pakan alami Daphnia. Ukuran Daphnia yang dewasa dan anak-anak berbeda oleh karena itu perbedaan ukuran tersebut sangat bermanfaat bagi ikan yang akan mengkonsumsi dan disesuaikan dengan ukuran bukaan mulut larva.
Dalam melakukan pemeliharaan Daphnia antara lain adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan melakukan pemupukan ulang agar kualitas media pemeliharaan tetap sesuai dengan kebutuhan organisme. Pemantauan pertumbuhan pakan alami Daphnia di media kultur harus dilakukan agar tidak terjadi kapadatan populasi yang mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi didalam media. Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya oksigen didalam media kultur. Tingkat kepadatan populasi yang maksimal didalam media kultur adalah 1500 individu perliter, walaupun ada juga yang mencapai kepadatan 3000 – 5000 individu perliter.
Perhitungan Kepadatan Populasi
Untuk mengukur tingkat kepadatan populasi Daphnia didalam media kultur dilakukan dengan cara sampling beberapa titik dari media, minimal tiga kali sampling. Sampling dilakukan dengan cara mengambil air media kultur yang berisi Daphnia dengan menggunakan baker glass atau erlemeyer. Hitunglah jumlah Daphnia yang terdapat dalam botol contoh tersebut, data tersebut dapat dikonversikan dengan volume media kultur. Kepadatan populasi dari pakan alami yang dilakukan budidaya harus dilakukan perhitungan agar kontinuitas produksi terjaga. Oleh karena itu langkah yang harus dilakukan antara lain adalah :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan sebelum melakukan pemantauan pertumbuhan populasi pakan alami .
2. Tentukan waktu pemantauan kepadatan populasi sesuai dengan prediksi tingkat pertumbuhan pakan alami di dalam media kultur.
3. Ambillah sampel air pada media kultur dengan menggunakan baker glass/erlemeyer, amati dengan seksama dan teliti !
4. Hitunglah jumlah pakan alami yang terdapat dalam baker glass tersebut
!
5. Lakukanlah kegiatan tersebut minimal tiga kali ulangan dan catat apakah terjadi perbedaan nilai pengukuran dari ketiga lokasi yang berbeda.
6. Hitunglah rata-rata nilai populasi dari ketiga sampel yang berbeda lokasi. Nilai rata-rata ini akan dipergunakan untuk menghitung kepadatan populasi pakan alami di media kultur.
7. Catat volume air sampel dan jumlah pakan alami dari data point 6, lakukan konversi nilai perhitungan tersebut untuk menduga kepadatan populasi pakan alami didalam media kultur.
Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan adalah pemupukan yang dimasukkan ke dalam media kultur selama pemeliharaan pakan alami Daphnia dengan dosis 50 – 100 % dari dosis pemupukan pertama yang sangat bergantung kepada kondisi media kultur. Pemupukan tersebut sangat berguna bagi pertumbuhan phytoplankton, detritus, fungi dan bakteri yang merupakan makanan utama dari pakan alami Daphnia.
Selama dalam pemeliharaan tersebut harus terus dilakukan pemupukan susulan seminggu sekali atau dua minggu sekali dengan dosis yang bergantung kepada kondisi media kultur , biasanya dosis yang digunakan adalah setengah dari pemupukan awal. Pakan alami Daphnia mempunyai siklus hidup yang relatif singkat yaitu 28 – 33 hari. Oleh karena itu agar pembudidayaannya bisa berlangsung terus menerus harus selalu diberikan pemupukan susulan. Dalam memberikan pemupukan susulan ini caranya hampir sama dengan pemupukan awal dan ada juga yang memberikan pemupukan susulannya dalam bentuk larutan pupuk yang dicairkan.
Fungsi utama pemupukan susulan adalah untuk menumbuhkan pakan alami pytoplankton yang dibutuhkan oleh Daphnia agar tumbuh dan berkembang. Berdasarkan kebutuhan pakan bagi Daphniatersebut ada dua metode yang biasa dilakukan oleh pembudidaya yaitu Detrital system dan Autotrophic system. Detrital System adalah penggunaan pupuk kandang kering yang dimasukkan dalam media kultur Daphnia sebanyak 450 gram dalam 1000 liter air dan dilakukan pemupukan susulan dengan dosis 50 – 100% dari pemupukan pertama yang diberikan seminggu sekali. Selain itu untuk mempercepat tumbuhnya bakteri, fungi, detritus dan beragam phytoplankton ditambahkan dedak dan ragi dosis yang digunakan adalah 450 gram kotoran ayam kering ditambah 112 gram dedak dan 22 gram ragi ke dalam 1000 liter media kultur.
Autotrophic system adalah sistem dalam budidaya Daphnia dimana pakan yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembangnya Daphnia tersebut dikultur secara terpisah dengan media kultur Daphnia. Phytoplakton yang dibutuhkan dibudidayakan sendiri dan didalam media kultur Daphnia tersebut ditambahkan campuran beberapa vitamin dan ditambahkan dedak. Komposisi campuran vitamin dapat dilihat pada Tabel 6. Dosis campuran vitamin tersebut adalah satu mililiter larutan digunakan untuk satu liter media kultur. Selain campuran vitamin didalam media kultur pakan alami Daphnia juga ditambahkan larutan dedak dengan dosis 50 gram dedak ditambahkan dengan 1 liter air lalu diblender dan diaduk selama satu menit, larutan tersebut disaring dengan menggunakan saringan kain yng berdiameter 60 µm. Suspensi tersebut diberikan ke dalam wadah yang berisi media kultur Daphnia, satu gram dedak biasanya digunakan untuk 500 ekor Daphnia setiap dua hari sekali.
Tabel 6. Komposisi campuran vitamin
Jenis Vitamin
|
Konsentrasi (µg/l)
|
Biotin
|
5
|
Thiamine
|
100
|
Pyridoxine
|
3
|
Ca Panthothenate
|
250
|
B 12
|
100
|
Nicotinic acid
|
50
|
Nicotinamide
|
50
|
Folic acid
|
20
|
Riboflavin
|
30
|
Inositol
|
90
|
Frekuensi pemupukan susulan ditentukan dengan melihat sample air didalam media kultur , parameter yang mudah dilihat adalah jika transparansi kurang dari 0,3 m didalam media kultur. Hal ini dapat dilihat dari warna air media yang berwarna keruh atau warna teh bening. Jika hal tersebut terjadi segera dilakukan pemupukan susulan. Jenis pupuk yang digunakan sama dengan pemupukan awal.
Berdasarkan hasil penelitian Hadadi (2004), Daphnia dapat dilakukan kultur secara massal di kolam tembok yang berukuran 300 m2 dengan ke dalaman air 1 m. Sebelum kolam dipergunakan dilakukan masa persiapan yang terdiri atas persiapan wadah, pupuk dan bibit Daphnia sp. Persiapan wadah pemeliharaan meliputi penyucian, sterilisasi kolam, pengisian air dan pemupukan. Bahan yang dipergunakan untuk menghilangkan predator adalah cairan kapur atau Klorin. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kotoran unggas dengan dosis 1.000 g/L dan pupuk susulan diberikan setiap dua pekan sekali dengan dosis 300g/L. Penanaman bibit Daphniasp sebanyak 10-15 inividu/L. Pemanenan dilakukan setelah 12 hari dari penanaman, dengan menggunakan serokan selang waktu 2-3 hari. Waktu pemanenan dilakukan pada pagi hari karena pada waktu pagi hari biasanya berada dipermukaan air sehingga akan memudahkan dalam melakukan pemanenan. Daphnia yang sudah dipanen dicuci, dibersihkan dari berbagai kotoran, ditimbang dan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang selanjutnya disimpan di freezer. Produksi Daphnia sp dalam dua bulan pemeliharan di kolam dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Produksi Daphnia sp di kolam pemeliharaan
Waktu
|
Jumlah Daphnia sp yang terpanen (kg)
|
Rataan
| |||
panen
|
perkolam
| ||||
Kolam 1
|
Kolam 2
|
Kolam 3
| |||
minggu ke-
| |||||
2
|
24,8
|
25,8
|
24,5
| ||
3
|
17,2
|
17,2
|
19,5
| ||
4
|
24,0
|
27,0
|
25,6
| ||
5
|
14,3
|
20,3
|
19,5
| ||
6
|
10,0
|
14,0
|
15,0
| ||
7
|
15,0
|
14,0
|
13,0
| ||
8
|
10,01
|
15,0
|
10,0
| ||
Total
|
115,4
|
133,3
|
127,1
|
125,26± 9,08
| |
Berdasarkan tabel diatas berarti untuk memproduksi satu ton Daphnia sp per minggu dibutuhkan kolam seluas lebih kurang 1.900 m2 dengan ke dalaman 1m. Tetapi dari hasil penelitian sebelumnya untuk memproduksi satu ton Daphnia sp per minggu dibutuhkan kolam seluas 4.167 m2 dengan ke dalaman air 0,6 m. Perbedaan hasil produksi ini disebabkan oleh perbedaan jenis pupuk yang digunakan, cara pemupukan dan teknik pemanenan.
PEMANENAN DAPHNIA
Pakan alami yang telah dibudidayakan di media kultur bertujuan untuk diberikan kepada larva/benih yang dipelihara. Kebutuhan larva/benih ikan akan pakan alami Daphnia selama pemeliharaan adalah setiap hari. Oleh karena itu waktu pemanenan pakan alami itu sangat bergantung kepada kebutuhan larva/benih akan pakan alami Daphnia. Pemanenan pakan alami Daphniaini dapat dilakukan setiap hari atau seminggu sekali atau dua minggu sekali. Hal tersebut bergantung kepada kebutuhan suatu usaha terhadap ketersediaan pakan alami Daphnia.
Pemanenan pakan alami Daphnia yang dilakukan setiap hari biasanya jumlah yang dipanen adalah kurang dari 20% . Pemanenan Daphnia dapat juga dilakukan seminggu sekali atau dua minggu sekali sangat bergantung kepada kelimpahan populasi Daphnia di dalam media kultur.
Untuk menghitung kepadatan Daphnia pada saat akan dilakukan pemanenan, dapat dilakukan tanpa menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Daphnia diambil dari dalam wadah, yang telah diaerasi agak besar sehingga Daphnia merata berada di seluruh kolom air, dengan memakai gelas piala volume 100 ml. Daphnia dan air di dalam gelas piala selanjutnya dituangkan secara perlahan-lahan sambil dihitung jumlah Daphnia yang keluar bersama air.
Apabila jumlah Daphnia yang ada sangat banyak, maka dari gelas piala 100 ml dapat diencerkan, caranya adalah dengan menuangkan ke dalam gelas piala 1000 ml dan ditambah air hingga volumenya 1000 ml.Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak 100 ml. Daphnia yang ada dihitung seperti cara diatas, lalu kepadatan di dalam wadah budidaya dapat diketahui dengan cara mengalikan 10 kali jumlah didalam gelas 100 ml. Sebagai contoh, apabila di dalam gelas piala 100 ml terdapat 200 ekor Daphnia, maka kepadatan Daphnia diwadah budidaya adalah 10 X 200 ekor = 2000 individu per 100ml.
Pemanenan Daphnia dapat dilakukan berdasarkan siklus reproduksinya, dimana Daphnia akan menjadi dewasa pada umur empat hari dan dapat beranak selang dua hari sekali, maka dapat dipredeksi kepadatan populasi Daphnia didalam media kultur jika padat tebar awal dilakukan pencatatan. Daphnia dapat berkembangbiak tanpa kawin dan usianya relative singkat yaitu 28 – 33 hari.
Pemanenan dapat dilakukan pada hari ke tujuh - sepuluh jika populasinya sudah mencukupi, pemanenan tersebut dilakukan dengan cara menggunakan seser halus. Waktu pemanenan dilakukan pada pagi hari disaat matahari terbit, pada waktu tersebut Daphnia akan banyak mengumpul dibagian permukaan media untuk mencari sinar. Dengan tingkahlakunya tersebut akan sangat mudah bagi para pembudidaya untuk melakukan pemanenan. Daphnia yang baru dipanen tersebut dapat digunakan langsung untuk konsumsi larva atau benih ikan.
Daphnia yang sudah dipanen tersebut dapat tidak secara langsung diberikan pada larva dan benih ikan hias yang dibudidayakan tetapi dilakukan penyimpanan. Cara penyimpanan Daphnia yang dipanen berlebih dapat dilakukan pengolahan Daphnia segar menjadi beku . Proses tersebut dilakukan dengan menyaring Daphnia dengan air dan Daphnia yang sudah bersih dari berbagai macam kotoran tersebut yang dimasukkan dalam wadah plastik dan disimpan didalam lemari pembeku (Freezer). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar. Proses pencucian Daphnia (kiri) dan Daphnia siap
dikemas (kanan)
Referensi: Buku Ajar Produksi Pakan Alami. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud. 2013
No comments:
Post a Comment