Sebagai upaya perbaikan mutu induk dan benih
lele dumbo, BBAT Sukabumi sejak tahun
2000 telah melakukan perbaikan genetik melalui silang-balik (backcross). Hasil
uji keturunan dari induk hasil silang-balik, menunjukkan adanya peningkatan
dalam pertumbuhan benih yang dihasilkan.
Berdasarkan
keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu
diberi nama “Lele SANGKURIANG”. Lele
sangkuriang dimasyarakat sesudah dirilis sangat diminati pembudidaya.
Menghasilkan lele sangkuriang kelas benih sebar untuk menghindari penurunan
pertumbuhannya maka perlu mengikuti kaidah-kaidah proses produksi sesuai dengan petunjuk pembenihan lele
sangkuriang
BAHAN
DAN ALAT
Bahan
yang diperlukan antara lain: induk pokok lele sangkuriang jantan dan betina,
pakan induk, pakan benih, pakan pembesaran, cacing, ovaprim, ekstrak
pituitari/hipofisa, kertas tissue, sodium klorida NaCl) 0,9%, pupuk dan kapur.
Peralatan
yang diperlukan antara lain: timbangan gantung, hapa penetasan telur, peralatan
pemijahan buatan: alat suntik ukuran minimal 1 ml, gunting, waskom dan gelas,
peralatan pemijahan alami: kakaban ukuran minimal 1x0.2 m dan penutup bak peralatan perikanan: ember, lambit,
serokan/scope net, sikat pembersih dan
alat seleksi.
Prosedur
Kerja Pemijahan
1.
Seleksi Induk dan Penyuntikan
Memilih
induk pokok lele sangkuriang jantan dan betina yang tidak berasal satu
keturunan. Pada pemijahan buatan,
perbandingan 1:4 satu jantan, empet betina bobot minimal 700 gram/ekor. Pada
pemijahan alami, perbandingan 1:1 satu jantan dan satu betina minimal 700
gram/ekor.
Menyeleksi
induk jantan dan betina yang matang gonad.
Induk jantan ditandai dengan papila yang berwarna kemerahan dan memiliki
panjang melewati pangkal sirip dubur.
Induk betina ditandai dengan bentuk perut yang gendut dan bila diraba
terasa lembek.
Penyuntikan
dengan menggunakan hipofisa atau ovaprim.
Ekstrak hipofisa dapat berasal dari ikan lele atau ikan mas sebagai
donor. Dosis penyuntikan dengan hipofisa
ikan mas 1 dosis, bila menggunakan donor
ikan lele 2 dosis. 1 dosis = 1 Kg donor untuk 1kg induk lele. Menggunakan ovaprim dengan dosis 0,15 ml/kg induk. Penyuntikan dilakukan satu kali secara intra
muscular yaitu pada bagian punggung ikan. Rentang waktu antara penyuntikan
sampai ovulasi telur 10–14 jam bergantung pada suhu inkubasi induk.
2.
Pemijahan
a. Pemijahan Buatan
Apabila telur telah ovulasi, kita harus menyiapkan
sperma dengan cara mengambil kantung sperma pada ikan jantan, kemudian mengencerkan
sperma pada larutan fisiologis (NaCl 0,9%) dengan perbandingan 1 : 50 – 100,
Mengurut
induk betina untuk mengeluarkan telur, kemudian aduk telur dan sperma secara
merata menggunakan bulu ayam. Bilas campuran telur dan sperma menggunakan air
untuk merangsang terjadinya fertilisasi. Tebar telur yang sudah terbuahi secara
merata pada hapa penetasan.
b.
Pemijahan Alami
Induk
yang telah dipilih dipasangkan induk jantan dan induk betina sebanyak 1
pasang/bak. Pada bak pemijahan yang dilengkapi kakaban sebanyak 4 buah/bak, diberi penutup bak agar
ikan tidak loncat.
Sesudah
memijah induk dikembalikan ke kolam
induk, telurnya dibiarkan sampai menetas. Telur yang telah menetas baik
pemijahan secara buatan maupun alami, dipelihara sampai umur 5 hari atau sampai
kuning telurnya habis.
Pendederan
1
a.
Pendederan Sistem Bak
Bak
yang sudah dipersiapkan dengan kedalaman air
20–40 cm kemudian ditebar larva dengan padat tebar 20–30 ekor/liter.
Lama pemeliharaan larva 14–21 hari, Pemberian pakan untuk Pakan alami cacing
Tubifex sp. (minggu pertama), kombinasi cacing Tubifex sp. dengan pakan buatan
yang dihancurkan atau pelet tepung (minggu kedua) dan pakan buatan (minggu
ketiga). Pakan alami diberikan secara
-ad libitum, sedangkan pakan buatan
dengan dosis 10 – 15% bobot
biomass dengan frekuensi pemberian empat kali per hari,
b.
Pendederan di kolam
Kolam
yang telah disiapkan dan telah dilakukan pemupukan dengan pupuk organik dosis
500 gram/m2, dan pengapuran dengan dosis 50 gram/m2 kedalaman air 30-50 cm. Biarkan
selama 4-5 hari agar plankton tumbuh,
larva umur 4 hari siap untuk ditebar dengan kepadatan 200–300 ekor/m2. Pemelihara
larva dalam kolam selama 14 – 21 hari.
Pemberian
pakan buatan pelet yang dihancurkan atau pelet tepung 5 – 7 hari setelah larva
ditanam. Pakan buatan dengan dosis 10 – 15% dari bobot biomass dengan frekuensi pemberian empat kali
per
Pendederan
2
Kolam
yang telah disiapkan dan telah dilakukan pemupukan dengan pupuk organik dosis
500 gram/m2, dan pengapuran dengan dosis 50 gram/m2. kedalaman air 30-50 cm dan
plankton telah tumbuh, benih hasil seleksi dari pendederan 1 siap untuk ditebar
dengan kepadatan 100–150 ekor/m2. Pemelihara benih pada kolam pendederan selama 21 – 28 hari.
Pemberian
pakan sebanyak 10% – 15% bobot biomass/hari
(minggu pertama dan minggu kedua) dan 5% bobot biomass/hari (minggu ketiga)
dengan frekuensi pemberian tiga kali/hari.
Pakan berupa pellet tepung pada minggu pertama dan pelet butiran
diameter satu mm pada pemeliharaan selanjutnya. Benih ukuran panen 5-6 cm
Pendederan
3
Kolam
yang telah disiapkan seperti pada pendederan 2. benih hasil seleksi dari
pendederan 2 yang ukuran relatif sama siap untuk ditebar dengan kepadatan
75–100 ekor/m2. Lama pemeliharaan benih di
kolam pendederan selama 14–21 hari, Pemberian pakan sebanyak 5% – 10% bobot biomass/hari dengan frekuensi pemberian
tiga kali/hari berupa pellet butiran diameter satu mm. Benih ukuran panen 7-8
cm. Benih siap untuk dipelihara di kolam pembesaran.
Pengelolaan
Kesehatan Ikan dan Lingkungan
Mengamati
kondisi kesehatan ikan berdasarkan respons makan dan gerakan ikan yang
dipelihara selama kegiatan pemeliharaan. Memeriksa ikan secara mikroskopis
apabila terjadi/terlihat gejala sakit.
Melakukan
pengobatan yang tepat bila terdapat indikasi penyakit.
Melakukan
penggantian air dan membuang sisa pakan/kotoran setiap hari pada pemeliharaan
larva sistem air bening.
Mempertahankan
kondisi air agar tetap berwarna hijau atau hijau kecoklatan pada pemeliharaan
larva sistem air hijau dan pemeliharaan pendederan.
BAHAN
PUSTAKA
Sunarma,
A., 2004. Peningkatan Produktivitas
Usaha Lele SANGKURIANG (Clarias sp.).
Di
salin oleh Tirta Gintung Sejahtera, Pusat Benih Ikan lele terbesar di Tangerang
Banten
No comments:
Post a Comment