Spirulina berkembangbiak secara aseksual dan spora, pada beberapa jenis reproduksi terjadi dengan cara memutuskan sel koloni atau filamen membentuk sel menjadi filamen baru. Spirulinamerupakan blue green algae berukuran mikro berbentuk spiral dan hanya berukuran tebal 3-5 mikron meter, hidup diperairan tawar maupun laut. Secara alamiah Spirulina terdapat di danau-danau alkali. Spirulina sudah sejak lama dikonsumsi oleh penduduk Mexico dan Chad untuk meningkatkan kesehatan manusia. Penelitian tentang Spirulina telah dilakukan lebih dari 50 tahun oleh berbagai peneliti dunia. Jenis Spirulina yang ada di alam cukup banyak, lebih dari 100 jenis, namun hanya Spirulina platensis dan Spirulina maxima yang sangat populer untuk kepentingan manusia. Pemanfaatan telah digunakan sebagai makanan Astronot ke ruang angkasa serta penanganan bencana kebocoran radiasi nuklir di Chernobil USSR, dan bencana di kimia di Bophal India.
Reproduksi Spirulina platensis dengan cara membelah diri, pembelahan diri diawali dengan pemutusan filamen yang telah masak ini merupakan awal dari daur hidup Spirulina platensis. Pemutusan filamen ini akan membentuk bagian yang disebut dengan nekridia.Perkembangbiakannya dengan cara aseksual yaitu membelah diri (fragmentasi). Pembelahan sel dimulai dengan membentuk membrane transversal didalam sel, hampir mencapai 8 menit, kemudian sel putus, selini disebut nekridia. Nekridia akan mengalami lisis dan membentuk sel-sel baru yang bentuknya bikonkaf. Lalu bagian-bagian ini membentuk koloni sel yang disebut hormogonia. Sel yang terdapat pada hormogonia akan bertambah jumlahnya melalui fusi sel. Sitoplasmanya bergranula dan warna sel menjadi biru-hijau cerah. Proses ini menyebabkan ukuran trichome bertambah panjang dan membentuk heliks.
Setelah hormogonia terbentuk lalu memisahkan diri dari filamen induk untuk kemudian menjadi filament baru, dan bertambah jumlahnya melalui fusi sel. Dimana trichome membentuk heliks. Daur hidup Spirulina dalam kondisi Laboratorium adalah sekitar 1 hari dan dalam kondisi lapangan adalah 3-5 hari.
Laju pertumbuhan spesifik Spirulina dalam kondisi laboratorium adalah 0,3 milimikron meter / hari dan dalam kondisi lapangan adalah 0,1-0,2 milimikron meter / hari. Untuk menumbuhkan Spirulina diperlukan adanya tambahan mineral dalam budidaya seperti karbon (C), nitrogen (N), kalium (K), fosfor (P), magnesium (Mg) dan kalsium (Ca).
Pengembangan budidaya Spirulina platensis di dunia sebagian besar menggunakan medium air tawar dan hanya di beberapa tempat mengembangkan pada medium air laut. Salah satu kelebihan pemeliharaan Spirulina platensis di medium air laut adalah terbebasnya dari kontaminan mikroorganisme seperti Eschericia coli, Salmonella, Microcystis yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Spirulina platensis telah berhasil dibudidayakan skala masala (kolam) di perairan Jepara dan telah berhasil dikembangkan untuk food grade yang sangat aman di konsumsi oleh manusia.Jenis Spirulina platensis yang sudah diproduksi secara massal untuk kepentingan manusia dan ikan.
Referensi: Buku Ajar Produksi Pakan Alami. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud. 2013
No comments:
Post a Comment