Pada 22 Juli 2013 bertempat di Balai Budidaya
Air Tawar Pundong Bantul diselenggarakan Kunjungan Kerja dan Safari Ramadhan
Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Rangkaian kegiatan dalam kunjungan kerja ini
antara lain diselenggarakan juga kegiatan Lomba Kelompencapir GEMPITA, Pelatihan
pengolahan perikanan bagi masyarakat, penyerahan beasiswa pendidikan bagi anak
pelaku utama di Sekolah Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan
penyerahan paket Sembako Ramadhan. Dalam Lomba Kelompecapir GEMPITA Regional II
ini DIY diwakili oleh KUB Mina Bahari 45 dari Pantai Depok Bantul, Banten diwakili oleh Tirta Gintung Sejahtera dari Sukadiri Kabupaten Tangerang, dan Jawa Barat diwakili oleh Mitra Tani dari Ciseeng Kabupaten Bogir. Lomba
Kelompecapir GEMPITA dilaksanakan dalam 4 Babak yaitu; Babak Presentasi
Portofolio, Babak Cerdas Cermat dan Babak Asah Terampil.
Kunjungan Kerja ini dihadiri oleh
Gubernur DIY, Anggota DPR, Prof.Haryono Suyono, Wakil Bupati Bantul, Bupati
Kulon Progo. Dalam Sambutan Gubernur DIY beliau menyampaikan bahwa perlu adanya
perubahan paradigma dari Among Tani ke Dagang Layar, dimana pantai selatan
memililki potensi besar yang perlu dioptimalkan. Saat ini tantangan dalam
pertanian di DIY antara lain; kepemilikan lahan petani yang cenderung kecil,
lahan pertanian berubah fungsi menjadi bangunan, semakin banyaknya jumlah buruh
tani. Sehingga perlu merumuskan usaha untuk mengubah paradigma masyarakat dari
among tani ke dagang layar dimana pantai selatan menjadi pintu gerbang DIY.
Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan RI diharapkan menambah motivasi dan
semangat bagi masyarakat kelautan dan perikanan sehingga potensi laut selatan
dapat lebih diberdayakan. Masa depan perlu direncanakan jauh-jauh hari dalam
upaya untuk tumbuh dan berkembang. Perlu kemauan kuat masyarakat untuk mengubah
paradigma tersebut. Industrialisasi Kelautan Perikanan berbasis ekonomi biru
dapat membawa manfaat bagi masyarakat DIY.
Menteri
Kelautan dan Perikanan RI dalam sambutannya menjelaskan bahwa lautan Indonesia
yang luas harus digunakan dan dikelola dengan baik. Potensi laut Indonesia
sangat luar biasa seperti perikanan, terumbu karang yang indah, rumput laut,
mangrove yang dapat menurunkan emisi karbon dan sebagainya. Anugrah kekayaan laut
harus dijaga dan dilestarikan. Saat ini harga daging sapi membumbung tinggi
padahal konsumsi rata-rata daging sapi rakyat Indonesia kurang dari 3
kg/kapita/tahun dan konsumsi ikan sudah lebih dari 33 kg/kapita/tahun, hal ini
merupakan kesempatan baik bagi pembudidaya ikan untuk mensubstitusi permintaan
daging sapi. Perlu adanya peningkatan kapasitas SDM Perikanan untuk mempercepat
tercapainya tujuan industrialisasi kelautan perikanan untuk meningkatkan value
added sehingga ada peningkatan pendapatan melalui konsep blue economy dimana
tujuan utama adalah peningkatan kesejahteraan nelayan. Peningkatan SDM
Perikanan ini melalui peningkatan kapasitas para penyuluh, pendidikan bagi anak
pelaku utama dan pelatihan bagi pelaku utama. Sekolah Usaha Perikanan Menengah
sampai saat ini telah meluluskan 1000 siswa dimana para lulusannya langsung
dapat pekerjaan. Pelaku utama telah mendapat pelatihan melalui Program POSDAYA
untuk meningkatkan keterampilan dan ilmu pengetahuannya.
kelompok Tirta Gintung Sejahtera sebagai kelompok A
sumber: http://bkpp.jogjaprov.go.id/content/read/322/Kunjungan-Kerja-Menteri-Kelautan-dan-Perikanan-RI-dan-Lomba-GEMPITA-di-Bantul
No comments:
Post a Comment