Tangerang, 29 Juli
2013 (ANTARA) -- Dalam menjalankan fungsi karantina ikan serta
pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) memiliki Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM). BKIPM didukung oleh 47 Unit Pelaksana
Teknis (UPT) yang tersebar di bandara dan pelabuhan. Sejumlah 36
Laboratorium Penguji Penyakit Ikan, Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di
UPT BKIPM telah terakreditasi ISO 17025. Ditargetkan tahun 2014.
seluruh laboratorium KKP sudah terakreditasi ISO 17025. Demikian
disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, pada
acara Safari Ramadhan KKP di Desa Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang
Provinsi Banten, Senin (29/07).
Dengan akreditasi ISO 17025 akan memberikan jaminan dan validasi yang diberikan kepada para ekportir maupun masuknya ikan ke Indonesia. Untuk mendukung pelaksanaan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, KKP telah menyiapkan SDM Pengendali Hama Penyakit Ikan, Pengawas Mutu dan Inspektur Mutu Hasil perikanan yang siap melaksanakan pengawasan dan pendampingan kepada para pelaku usaha dan kelompok masyarakat pembudidaya. Termasuk para penangkap ikan dan suplier hasil perikanan serta masyarakat umum dalam mengelola dan menghasilkan produk perikanan. “Semua dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan nilai tambah melalui hasil perikanan yang sehat dan aman dikonsumsi,” kata Sharif.
Sharif menegaskan, mutu dan keamanan hasil perikanan yang memenuhi standar merupakan salah satu syarat utama yang harus dipenuhi agar produk kelautan dan perikanan yang dihasilkan dapat diterima. Apalagi tren permintaan produk perikanan yang terus berkembang, kebutuhan lahan, regulasi yang semakin ketat dan meningkatnya tingkat persaingan merupakan tantangan bagi kelangsungan industri perikanan Indonesia. Dimana, industri perikanan merupakan salah satu kekuatan vital ekonomi Indonesia. Untuk itu, perkembangan teknolgi terkini dan adanya krisis ekonomi, diharapkan dapat mendorong industri perikanan Indonesia terus memperbaiki diri. “Sektor perikanan merupakan sektor yang sangat strategis, terlebih dalam menghadapi situasi krisis global saat ini, sektor perikanan menjadi sangat penting karena besarnya peranan dalam menentukan kehidupan bangsa,“ tandasnya.
GEMASATUKATA
Sharif mengatakan, potensi sumberdaya KP yang tinggi dan beranekaragam lebih memberikan manfaat dan nilai tambah apabila disertai penerapan system mutu dan keamanan hasil perikanan sesuai standar. Untuk itu diperlukan komitmen dan kesiapan dari semua unsur terkait dalam hal pengelolaan hasil perikanan dari hulu sampai hilir. KKP telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Sadar Mutu dan Karantina Ikan (GEMASATUKATA), ditandai dengan
Pengukuhan Forum Peningkatan Sadar Mutu dan Karantina Ikan, yang melibatkan unsur Pemerintah Pusat dan Daerah, Pelaku usaha, Lembaga Perguruan Tinggi dan Penelitian serta Penyuluh Perikanan. “Dalam Safari Ramadhan kali ini, BKIPM melatih 150 orang kelompok nelayan dan penangkap ikan serta supplier hasil perikanan di Kabupaten Tangerang, Pelatihan ini juga dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan GEMARIKAN,” ujarnya.
Pelatihan tersebut sejalan dengan program Industrialisasi Perikanan dan diharapkan mendukung kebijakan Blue Economy yang telah dicanangkan KKP. Pelatihan berbasis penerapan sistem mutu di tingkat hulu perlu diberikan untuk tujuan hasil perikanan yang memenuhi standar mutu yang saat ini semakin ketat dipersyaratkan negara tujuan ekspor. Kebijakan ini juga untuk menghasilkan hasil perikanan yang sehat dan aman dikonsumsi juga dalam rangka memenuhi konvensi PBB yang mensyaratkan kepada seluruh negara anggotanya agar menghasilkan pangan yang aman dikonsumsi. “Kebijakan penerapan sistem mutu dan kemananan hasil perikanan juga sejalan dengan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan berbasis Blue Economy yang mengembangan pengelolaan kegiatan bisnis inovatif dan kreatif berdasarkan prinsip zero waste, efisien, pro kelestarian lingkungan,” jelasnya.
Dalam Kegiatan Safari Ramadhan KKP di Kabupaten Tanggerang selain disertai dengan kegiatan bimbingan pelatihan kepada kelompok masyarakat dalam rangka Gerakan Sadar Mutu dan Karantina Ikan (GEMASATUKATA), juga dilakukan penyerahan paket Bantuan Program KKP kepada pemerintah Provinsi Banten senilai Rp. 18.793.000.000 dan Kabupaten Tangerang Rp. 2.210.300.000. Menteri KP juga menyerahkan paket sembako kepada Kelompok nelayan, fakir miskin dan pedagang ikan, serta bingkisan Tali asih kepada Pondok Pesantren dan Masjid Jami di sekitar Desa Tanjung Pasir.
Kehadiran Menteri KP di Desa Tanjung Pasir – Kabupaten Tangerang ini merupakan lokasi kegiatan yang ke-5 dari rangkaian kunjungan safari dalam bulan Ramadhan 1434 H. Sebelumnya Menteri KP berkesempatan hadir dan bersilaturahmi dengan masyarakat di kota Depok, Kendal dan Pekalongan, Bantul serta Banyuwangi. "Selain untuk bersilaturahmi, bertausiyah sekaligus berbuka bersama dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan
masyarakat kelautan dan perikanan, kunjungan ini bertujuan untuk melihat perkembangan pembangunan wilayah khususnya di sektor kelautan dan perikanan," tandasnya.
Dengan akreditasi ISO 17025 akan memberikan jaminan dan validasi yang diberikan kepada para ekportir maupun masuknya ikan ke Indonesia. Untuk mendukung pelaksanaan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, KKP telah menyiapkan SDM Pengendali Hama Penyakit Ikan, Pengawas Mutu dan Inspektur Mutu Hasil perikanan yang siap melaksanakan pengawasan dan pendampingan kepada para pelaku usaha dan kelompok masyarakat pembudidaya. Termasuk para penangkap ikan dan suplier hasil perikanan serta masyarakat umum dalam mengelola dan menghasilkan produk perikanan. “Semua dilakukan dalam rangka mendukung peningkatan nilai tambah melalui hasil perikanan yang sehat dan aman dikonsumsi,” kata Sharif.
Sharif menegaskan, mutu dan keamanan hasil perikanan yang memenuhi standar merupakan salah satu syarat utama yang harus dipenuhi agar produk kelautan dan perikanan yang dihasilkan dapat diterima. Apalagi tren permintaan produk perikanan yang terus berkembang, kebutuhan lahan, regulasi yang semakin ketat dan meningkatnya tingkat persaingan merupakan tantangan bagi kelangsungan industri perikanan Indonesia. Dimana, industri perikanan merupakan salah satu kekuatan vital ekonomi Indonesia. Untuk itu, perkembangan teknolgi terkini dan adanya krisis ekonomi, diharapkan dapat mendorong industri perikanan Indonesia terus memperbaiki diri. “Sektor perikanan merupakan sektor yang sangat strategis, terlebih dalam menghadapi situasi krisis global saat ini, sektor perikanan menjadi sangat penting karena besarnya peranan dalam menentukan kehidupan bangsa,“ tandasnya.
GEMASATUKATA
Sharif mengatakan, potensi sumberdaya KP yang tinggi dan beranekaragam lebih memberikan manfaat dan nilai tambah apabila disertai penerapan system mutu dan keamanan hasil perikanan sesuai standar. Untuk itu diperlukan komitmen dan kesiapan dari semua unsur terkait dalam hal pengelolaan hasil perikanan dari hulu sampai hilir. KKP telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Sadar Mutu dan Karantina Ikan (GEMASATUKATA), ditandai dengan
Pengukuhan Forum Peningkatan Sadar Mutu dan Karantina Ikan, yang melibatkan unsur Pemerintah Pusat dan Daerah, Pelaku usaha, Lembaga Perguruan Tinggi dan Penelitian serta Penyuluh Perikanan. “Dalam Safari Ramadhan kali ini, BKIPM melatih 150 orang kelompok nelayan dan penangkap ikan serta supplier hasil perikanan di Kabupaten Tangerang, Pelatihan ini juga dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan GEMARIKAN,” ujarnya.
Pelatihan tersebut sejalan dengan program Industrialisasi Perikanan dan diharapkan mendukung kebijakan Blue Economy yang telah dicanangkan KKP. Pelatihan berbasis penerapan sistem mutu di tingkat hulu perlu diberikan untuk tujuan hasil perikanan yang memenuhi standar mutu yang saat ini semakin ketat dipersyaratkan negara tujuan ekspor. Kebijakan ini juga untuk menghasilkan hasil perikanan yang sehat dan aman dikonsumsi juga dalam rangka memenuhi konvensi PBB yang mensyaratkan kepada seluruh negara anggotanya agar menghasilkan pangan yang aman dikonsumsi. “Kebijakan penerapan sistem mutu dan kemananan hasil perikanan juga sejalan dengan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan berbasis Blue Economy yang mengembangan pengelolaan kegiatan bisnis inovatif dan kreatif berdasarkan prinsip zero waste, efisien, pro kelestarian lingkungan,” jelasnya.
Dalam Kegiatan Safari Ramadhan KKP di Kabupaten Tanggerang selain disertai dengan kegiatan bimbingan pelatihan kepada kelompok masyarakat dalam rangka Gerakan Sadar Mutu dan Karantina Ikan (GEMASATUKATA), juga dilakukan penyerahan paket Bantuan Program KKP kepada pemerintah Provinsi Banten senilai Rp. 18.793.000.000 dan Kabupaten Tangerang Rp. 2.210.300.000. Menteri KP juga menyerahkan paket sembako kepada Kelompok nelayan, fakir miskin dan pedagang ikan, serta bingkisan Tali asih kepada Pondok Pesantren dan Masjid Jami di sekitar Desa Tanjung Pasir.
Kehadiran Menteri KP di Desa Tanjung Pasir – Kabupaten Tangerang ini merupakan lokasi kegiatan yang ke-5 dari rangkaian kunjungan safari dalam bulan Ramadhan 1434 H. Sebelumnya Menteri KP berkesempatan hadir dan bersilaturahmi dengan masyarakat di kota Depok, Kendal dan Pekalongan, Bantul serta Banyuwangi. "Selain untuk bersilaturahmi, bertausiyah sekaligus berbuka bersama dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan
masyarakat kelautan dan perikanan, kunjungan ini bertujuan untuk melihat perkembangan pembangunan wilayah khususnya di sektor kelautan dan perikanan," tandasnya.
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/388127/tahun-2014-seluruh-lab-kkp-terakreditasi-iso-17025
No comments:
Post a Comment